Google Books

sunu pradana
4 min readOct 7, 2020

Salah satu tantangan dalam proses pembelajaran adalah ketersediaan bahan belajar. Termasuk buku-buku untuk belajar. Di sisi lain, di Indonesia tingkat kemauan untuk membaca (literasi) masih tergolong sangat rendah. Literasi yang dimaksud bukanlah sekadar kemampuan baca tulis semata.

Tulisan ini saya angkat terutama menurut pengalaman saya sendiri maupun pengalaman orang lain yang saya cermati. Sehingga mungkin saja tidak persis sama dengan pola di tempat lain di Indonesia.

Indikasi terbaik dari adanya proses pembelajaran adalah adanya perubahan yang bersifat (relatif) permanen. Untuk mencapainya perlu proses yang baik. Proses yang ditunjang dengan daya dukung yang memadai, termasuk bahan bacaan berupa buku.

Sayangnya buku-buku bagus dan bermutu masih sangat sulit diperoleh di banyak tempat di Indonesia. Terutama untuk bidang/topik bahasan tertentu. Salah satu solusi yang mudah dan relatif cepat adalah dengan mengakses situs perpustakaan nasional. Cara lain adalah mendatangi perpustakaan lokal. Meskipun begitu kedua cara yang baik ini belum tentu juga memberikan hasil yang tepat dengan cepat.

Sebagai alternatif, kita bisa mempergunakan layanan dari Google Books (https://books.google.com/). Cara ini cukup cepat dan mudah dilakukan. Syaratnya selain memiliki koneksi Internet, kita perlu mengetahui kata-kata kunci yang tepat. Misalnya:

Gambar 1.
Gambar 2. Hasil pencarian.
Gambar 3.
Gambar 4.

Gambar 5 berikut merupakan contoh salah satu hasil pencarian, berupa buku dalam Bahasa Indonesia.

Gambar 5.

Ada beberapa hal mengenai buku-buku yang bisa dipakai sebagai sumber belajar. Salah satunya adalah bahwa semakin banyak sebuah buku dibaca orang maka akan semakin mudah orang menemukan kesalahan di dalam buku itu. Semakin cepat perbaikan bisa dilakukan. Buku-buku teks kuliah yang banyak dipakai di perguruan tinggi besar biasanya memiliki fitur pemberitahuan adanya kesalahan dan perbaikan yang dilakukan. Fitur itu dinamakan errata (erratum).

https://eecs.wsu.edu/~mehrizi/ee486/2014S/EE486_2014_Outline.pdf
http://highered.mheducation.com/sites/0073380679/information_center_view0/errata.html
https://eecs.wsu.edu/~mehrizi/ee486/2014S/201209_HartErrata.pdf

Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa dengan penutur yang terbanyak di dunia. Baik sebagai bahasa ibu (bahasa pertama/utama) maupun bahasa kedua. Selain itu bahasa Inggris sudah sejak lama dipakai luas di dalam science-engineering-technology. Itulah alasannya mengapa saya tidak keberatan untuk mencari banyak bahan dalam Bahasa Inggris di Google Books.

Jika terdapat kesulitan dalam penerjemahan saya bisa selalu membuka perangkat lunak penerjemah. Misalnya Google Translate atau Microsoft Translator. Baik di melalui browser di laptop maupun di smartphone (‘hape’). Manfaat yang bisa saya peroleh jauh melampaui kesulitan yang timbul yang perlu saya atasi karenanya.

Selain itu buku-buku dalam Bahasa Inggris seringkali berjumlah jauh lebih banyak dari buku-buku dalam bahasa lain. Maka kemungkinan bagi kita untuk menemukan informasi dengan lebih cepat menjadi lebih besar. Buku-buku yang banyak dipakai sebagai acuan di perguruan tinggi yang dikenal memiliki reputasi baik di bidangnya juga banyak yang ditulis dalam Bahasa Inggris.

Mengenai penggunaan bahasa telah pernah saya tulis di sini (link). Meski saya belum lancar menggunakan Bahasa Inggris yang baik dan benar, tetapi tidak menghalangi saya untuk berusaha memahami informasi yang hendak disampaikan. Jika melakukannya upaya terus menerus, untuk beberapa bagian kita akan menjadi terbiasa.

Dengan keberadaan Google Books ini diharapkan menjadi bantuan alternatif solusi dalam hal bahan belajar. Termasuk dalam pengerjaan praktikum. Begitu juga dengan Tugas Akhir dan Skripsi. Fasilitas ini diharapkan bisa membantu mengurangi efek ketidakidealan sediaan bahan bacaan yang baik. Setidaknya beberapa kepingan informasi masih bisa didapatkan di Google Books sebagai pembanding dari informasi yang didapatkan dari sumber lain.

--

--